Search

Penanganan Quality Control di PT BOTON INDONESIA



            Quality Control ( QC ) merupakan kegiatan untuk memantau, mengevaluasi dan menindaklanjuti agar persyaratan mutu yang ditetapkan tercapai (Product, process, service, inspection, testing, sampling, measurement dan calibration).
            QC di PT BOTON INDONESIA mengawasi 3 bagian, yaitu barang datang ( raw material ), proses produksi, dan produk jadi.
  1. Barang Datang ( Incoming Raw Material )
Barang yang baru datang harus langsung dilakukan penanganan. Tindakan yang dilakukan oleh QC dalam menangani barang datang yaitu sampling.Sampling ( pengambilan sample ) dilakukan secara acak atau random sample untuk setiap flavour dengan nomor batch yang berbeda – beda. Tujuan pengambilan sample ini adalah untuk dilakukan pengecekan baik organoleptik maupun kimia dan untuk memastikan bahwa bahan yang diorder oleh perusahaan sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Uji organoleptik dilakukan dengan mengencerkan flavour ke dalam base dengan dosis yang sudah ditentukan. Kemudian flavour yang sudah diencerkan tersebut dipanel dengan standarnya, untuk mengetahui apakah ada penyimpangan ( kontaminasi ) atau tidak. Jika terjadi kontaminasi, maka sesegera mungkin melakukan complain kepada company centralnya. Base terdiri dari dua jenis, yaitu base manis dan base asam. Base manis digunakan untuk flavour yang berkarakteristik manis, seperti coffee, milk, banana, dan chocolate. Sedangkan base asam digunakan untuk buah-buahan yang berkarakteristik asam ( apple, mango, strawberry, grape, guava, dll ). Selain melakukan uji organoleptik, QC juga melakukan pengujian kadar air. Uji kadar air dilakukan menggunakan alat “moisture balance”. Tujuan pengujian ini selain untuk mencocokkan spesifikasi bahan juga sebagai data untuk pembuatan COA ( Certificate Of Analysis ).
  1. Proses Produksi
QC selalu mengontrol jalannya proses produksi untuk memastikan bahwa produksi yang dilakukan sesuai dengan SOP, selain itu QC juga mengontrol kelengkapan pelaku produksi, seperti sanitasi sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan dan kelengkapan pakaian kerja ( jas lab, masker, sarung tangan ).
  1. Produk Jadi ( Finish Goods )
Setelah memastikan bahwa bahan dan proses produksi sesuai dengan spesifikasi dan SOP, tindakan yang selanjutnya dilakukan oleh QC adalah melakukan pengecekan terhadap produk yang dihasilkan. Sebelum dilakukan pengemasan, produk yang masih terdapat di dalam mixer dilakukan pengambilan sample di tiap-tiap titik, selanjutnya dilakukan uji organoleptik dengan dipanel ( dibandingkan dengan standar ). Tujuan pengambilan sampel ini adalah untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar dan untuk mengecek apakah produk sudah rata atau belum.

Komoditi PT BOTON INDONESIA



            PT BOTON INDONESIA merupakan distributor  di Indonesia dari Flavors & Fragrances Boton Shenzhen. Co Ltd Atau kenal sebagai BOTON. Perusahaan ini tergolong perusahaan yang masih muda karena baru berumur beberapa bulan, didirikan di tahun 2011 ini. Akan tetapi company centralnya sudah berdiri sejak lama yaitu tahun 1991.
Komoditi Perusahaan
            Seperti telah disebutkan di atas, PT BOTON INDONESIA bergerak di bidang flavour dan fragrance dengan mengedepankan aspek penjualan dan penemuan baru melalui departemen RND. Komoditi perusahaan bukan hanya flavour dan fragrance, tapi juga pemanis. Flavour dan fragrance diimpor dari induk perusahaan sedangkan pemanis masih diproduksi dalam skala nasional ( lokal ).
1. Flavour
Ø  Food favour
Flavour sering disebut dengan perisa, baik  makanan, minuman ataupun produk lainnya. Saat ini flavour yang diproduksi oleh PT BOTON INDONESI masih terbatas pada food flavour khususnya beverages ( minuman ). Di perusahaan, flavour terdapat dalam dua jenis, yaitu liquid ( cair ) dan powder ( serbuk ). Flavour liquid sendiri masih dibagi menjadi empat tipe, yaitu emulsion, alkohol, water base, dan oil base yang kesemuanya mempunyai sifat mudah menguap terutama pada suhu tinggi.
Flavour dengan sifat alkohol sangat mudah menguap, sehingga membutuhkan penanganan yang ekstra cepat. Water base mempunyai sifat mudah larut dalam air dan paling sering digunakan untuk flavour minuman RTD ( Ready To Drink ). Sedangkan oil base berkebalikan dengan water base, yaitu tidak larut dalam air tetapi larut dalam minyak, flavour ini diaplikasikan untuk perisa permen “hard candy”.
Berbeda dengan flavour liquid, flavour powder mempunyai sifat mudah menggumpal ( higroskopis ) sehingga dalam penyimpanannya sering ditambah dengan silica gel / oxy gel. Umur simpan kedua flavour ini sangat berbeda, flavour powder hanya tahan 1 tahun sedangkan flavour liquid sampai 2 tahun.
Ø  Tobacco flavour
Flavour tembakau biasanya digunakan untuk rokok. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah tembakau dalam rokok ( meminimalisasi kandungan nikotin pada rokok ). Setiap flavour pasti mengandung bahan aslinya, begitupula dengan flavour tembakau. Flavour tembakau diperoleh dari ekstrak daun tembakau. Pengekstrakan dilakukan di PT BOTON INDONESIA dengan menggunakan  metode ekstraksi-destilasi. Ekstrak yang diperoleh kemudian dieksport ke China untuk diolah meenjadi tobacco flavour.

·         2. Fragrance
    Fragrance atau wewangian merupakan komoditi yang sedang berkembang saat ini. Wewangian secara luas diterapkan dalam kosmetik, deterjen, obat nyamuk, pengharum ruangan, dll. Fragrance di PT BOTON INDONESIA diaplikasikan untuk parfum. Parfum yang diproduksi terdiri dari dua jenis yaitu parfum untuk wanita dan parfum untuk pria yang tentunya dengan formulasi yang berbeda-beda.
·         3. Sweetener
     Sweetener atau pemanis merupakan produk yang baru-baru ini dikembangkan di PT BOTON INDONESIA. Sweetener dibuat dari campuran pemanis, tujuan pembuatannya adalah untuk mempraktiskan penggunaan pemanis yang beraneka ragam dan untuk meminimalisasi biaya produksi.