Search

Sistem pemasaran produk di PT BOTON Indonesia


Sebagai distributor dari BOTON Cina, maka aspek yang dikedepankan oleh PT BOTON Indonesia adalah aspek penjualan ( marketing ). PT BOTON Indonesia memiliki 3 orang marketing yang tentunya sudah berpengalaman di bidangnya.
            Sistem pemasaran yang dilakukan oleh tim marketing yaitu dengan menawarkan flavour maupun prototype yang sudah diracik oleh tim RND kepada customer. Mulanya mereka mencari customer yang sedang membutuhkan flavour ( yang dirasa bisa dipenuhi oleh PT BOTON Indonesia ), setelah menghubungi customer maka mereka akan menanyakan secara detail flavour seperti apa yang diinginkan, hal ini agar mempermudah tim RND untuk mewujudkan flavour pesanan si customer. Hal-hal yang biasanya ditanyakan oleh bagian marketing adalah : jenis flavour, aplikasi flavour ( untuk RTD, powder drink, jelly, dsb ), costing ( harga per flavour maupun setelah jadi prototype ), banchmark ( standar produk yang diinginkan customer ), waktu pengiriman, dan sarana pengiriman ( dikirim langsung oleh bagian marketing atau menggunakan tiki dan caraka ). Hal-hal tersebut kemudian ditulis dalam form request prototype yang selanjutnya diserahkan kepada bagian RND untuk dapat merealisassikan flavour yang diinginkan customer. Meskipun tim marketing sering mencari customer, hal ini tidak berarti semua permintaan customer dapat di-iyakan oleh marketing. Mereka juga harus mengetahui ketersediaan flavour yang ada di kantor. Jika flavour yang dimaksud tidak ada maka biasanya mereka akan memberi alternatif ( flavour pengganti yang hampir mirip ) kepada customer. Jika customer merasa cocok dengan sampel flavour maupun prototype yang dibawa marketing selanjutnya mereka akan melakukan order yang biasanya disampaikan secara langsung kepada marketing.
            Sampai saat ini pemasaran masih dilakukan secara langsung oleh marketing ( belum menggunakan dunia maya, ex: melalui internet ), karena hal ini dirasa lebih jelas dibanding menggunakan dunia maya. Jangkauan pemasaran PT BOTON Indonesia masih belum luas, saat ini pemasaran meliputi wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, dan daerah Sumatera ( Medan ). Meskipun demikian, setiap harinya pasti melakukan kegiatan produksi.